Pages

Rabu, 08 Juni 2011

PESONA PANTAI TELUK PENYU CILACAP

Pesona Pantai Teluk Penyu



page : 1

 


src: pariwisata.cilacapkab.go.id
Teluk Penyu merupakan kawasan pantai di selatan Kabupaten Cilacap, utamanya sepanjang pesisir dari Kecamatan Cilacap Selatan yang lokasinya tidak langsung berhubungan dengan Samudera Hindia atau Indonesia karena dikelilingi oleh Pulau Nusakambangan. Pantai Teluk Penyu berjarak 2 Km ke arah timur dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap dan dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi.

Teluk ini memiliki pemandangan yang indah dan menyegarkan dengan luas kira-kira 14 ha. Area Teluk Penyu yang biasa dikunjungi oleh para pengunjung (utamanya penduduk dan wisatawan lokal) biasanya mulai dari pelabuhan perikanan Samudera dari hingga bibir pantai yang biasa disebut Areal 70 (merujuk kepada sebutan masyarakat sekitar terhadap kawasan tangki-tangki penimbunan
bahan bakar dari PT Pertamina UP IV). Dari Areal 70 kita bisa melihat langsung Pulau Nusakambangan dari bibir pantai. Tapi, Areal 70 hanya dibuka sampai pukul 6 sore dan lebih dari pukul 6 sore jalan akses menuju Areal 70 ditutup oleh petugas.

Di Areal 70 dekat dengan kilang minyak pengunjung juga dapat melihat objek wisata objek wisata sejarah Benteng Pendem. Benteng Pendem dahulunya merupakan markas pertahanan tentara Belanda di Cilacap, Jawa Tengah yang didisain oleh arsitek Belanda. Di dalam Banteng Pendem kita dapat melihat bangunan-bangunan peninggalan Belanda seperti barak, benteng pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, klinik pengobatan, gudang senjata, gudang mesiu, ruang penjara, dapur, ruang perwira, dan ruang peluru.

Kawasan wisata Pantai Teluk Penyu ini ramai dikunjungi pada waktu pagi dan sore hari oleh para penduduk Kota Cilacap. Mereka senang berkunjung pada waktu pagi dan sore hari karena pada waktu itu mereka dapat melihat pemandangan sunrise dan sunset yang sangat indah dari tepi pantai. Siang harinya lebih banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal, utamanya pada masa-masa libur sekolah atau pada hari-hari besar/libur. Setiap tanggal 1 Muharram atau tanggal 1 Suro kita dapat menyaksikan acara Sedekah Laut di Pantai Teluk Penyu. Sedekah laut adalah tradisi yang terus dipelihara masyarakat Cilacap. Setiap tahun upacara ini diselenggarakan, sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas perlindungan dan rezeki bagi nelayan Cilacap. Tradisi ini juga sebagai wujud penghormatan kepada Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul.

Di pantai ini kita dapat bermain ombak dan pasir atau hanya sekadar duduk-duduk di tanggul atau di bangunan pemecah ombak sambil menikmati deburan ombak dan segarnya angin laut. Namun, kalau mau berenang harus hati-hati karena ombaknya cukup besar. Puas bermain pasir dan air, kita bisa membilas tubuh dengan air bersih di kamar mandi yang sudah disediakan di tepi pantai. Jadi, sampai di rumah sudah bersih dan tidak gatal-gatal.

Selain bermain pasir dan air, kita juga dapat mengelilingi Pulau Nusakambangan menggunakan perahu kecil yang disewakan para nelayan. Bahkan saat hari Idul Fitri para nelayan akan membawa kita menepi di pantai pasir putih yang ada di tepi Pulau Nusakambangan.

Pengunjung tidak perlu takut kelaparan di sana karena di sepanjang pantai ada banyak warung atau pedagang kaki lima yang menyediakan beragam kuliner dengan harga terjangkau. Ada bakso, mie ayam, nasi goreng, rames, opor ayam, bubur ayam, dan masih banyak lagi. Dari arah pintu masuk area wisata Pantai Teluk Penyu juga banyak berdiri kios-kios/warung yang menjajakan ikan asin kering serta ikan-ikan segar/basah yang siap langsung dibakar atau dimasak sesuai dengan keinginan kita. Selain itu, kita juga dapat membeli aneka kerajinan kerang dan souvenir lainnya untuk cinderamata di sepanjang koridor jalan masuk lokasi wisata ini.

Untuk menikmati panorama laut Pantai Teluk Penyu kita cukup membayar tiket masuk sebesar dua ribu lima ratus rupiah per orang. Tapi, kalau kita datang ke pantai sebelum pukul tujuh pagi kita tidak perlu membayar tiket masuk alias gratis karena petugas penjual tiketnya baru datang setelah pukul tujuh pagi.[dinapooh.wordpress.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar