Pages

Senin, 11 Juli 2011

CANDI BOROBUDUR

Candi Borobudur adalah bangunan arkeologi yang sangat terkenal, bukan hanya di kalangan umat Buddha namun juga di seluruh dunia. Candi Borobudur dibangun oleh Dinasti Syailendra pada abad ke-8. Tak banyak yang diketahui tentang awal mulanya, namun jelas melibatkan pekerja dalam jumlah raksasa untuk mengukir 60.000 meter kubik batu vulkanik.
Pada dinding Candi Borobudur terukir relief yang berisi ajaran Buddha sepanjang 6 km! Hal ini dipuji sebagai ansambel relief Buddha terbesar dan paling lengkap di dunia, tak tertandingi dalam nilai seni, setiap adegannya adalah
mahakarya yang utuh (http://whc.unesco.org/en/list/592).
Selain ajaran Buddha, relief Borobudur juga merekam kemajuan masyarakat Jawa pada saat itu. Salah satu reliefnya menggambarkan bentuk kapal yang digunakan pelaut-pelaut dari Jawa untuk berlayar hingga Benua Afrika pada abad ke-8, jauh sebelum pelaut-pelaut Portugis melakukannya. Atas inisiatif Philip Beale dari Inggris, pada tahun 2003 dilakukan rekonstruksi untuk membangun replika kapal berdasarkan relief itu yang kemudian digunakan untuk berlayar menyusuri The Cinnamon Route dari Pulau Jawa ke Benua Afrika. Kini kapal tersebut dikenal sebagai Kapal Borobudur dan disimpan di Museum Kapal Samudraraksa yang berada dalam kompleks Candi Borobudur.
Di dekat Candi Borobudur terdapat 2 candi lain, yaitu Candi Mendut dan Candi Pawon. Ketiga candi ini dibangun pada periode yang sama dan terletak dalam satu garis lurus. Candi Mendut terkenal memiliki arca Buddha berukuran besar dan relief yang berisi cerita hewan / fabel. Candi Pawon terletak di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur.
Hamparan sawah yang membentang luas hingga ke kaki Perbukitan Menoreh menegaskan kembali julukan Jawa Dwipa pada tanah kelahiran candi-candi ini. Bertualang menyusuri jalan yang membelah areal persawaan dan ladang menggunakan sepeda atau andong wisata menjadi pilihan yang tepat. Sambil menikmati segarnya udara khas perdesaan, menyaksikan proses pembuatan berbagai peralatan rumah tangga dari tanah liat (gerabah) sekaligus belajar langsung dari penduduk Dusun Klipoh akan menjadi pengalaman wisata yang menyenangkan. Setelah itu perjalanan dapat dilanjutkan dengan singgah ke joglo kuno nan antik yang berusia lebih dari 1 abad di Dusun Jowahan. Keramahan dan sapaan hangat khas penduduk desa akan menyambut.
Jika ingin petualangan yang lebih eksotis dan menantang, naik gajah mengitari kompleks Candi Borobudur atau mendaki Bukit Dagi yang terletak di sebelah barat candi menjadi pilihan aktivitas yang menarik untuk dilakukan. Masih kurang menantang? Bagaimana dengan elephant safari (safari naik gajah) mengelilingi kawasan perdesaan dan menyusuri aliran Sungai Sileng? Dijamin pengalaman bersafari naik gajah akan menjadi momen mengesankan dan tak terlupakan.
Hal lain yang harus dilakukan saat berkunjung ke Borobudur adalah menyaksikan Borobudur Sunrise maupun Borobudur Sunset. Fajar dan senja adalah waktu terbaik untuk menyaksikan kemegahan dan keheningan candi karena tak ada pedagang cinderamata yang lalu lalang dan mengganggu. Deretan stupa, relief, dan lorong candi yang terguyur cahaya jingga dan keemasan akan meninggalkan kesan yang mendalam di benak. Selain menyaksikan momen terbitnya sang surya dari Candi Borobudur, Bukit Punthuk Setumbu juga menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati siluet Candi Borobudur di tengah hamparan kabut tipis dan remang cahaya pagi.
Jalan-jalan dan makan-makan adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan karena itu tak lengkap rasanya jika mengunjungi Borobudur namun tidak mencicipi kuliner yang ada. Tongseng Jamur di Jl. Balaputeradewa dapat menjadi pilihan santap malam. Jika tidak suka jamur, masih ada pilihan lain yakni Warung Bakmi Pak Parno. Meski terletak di dalam gang, Warung Bakmi Pak Parno cukup populer karena kelezatannya.
Sebagai "dessert" untuk menutup perjalanan wisata yang luar biasa ini, Puncak Suroloyo yang terletak di deretan Perbukitan Menoreh menjadi tempat yang layak dikunjungi. Dari ketinggian 1.019 m dpl, Candi Borobudur terlihat mungil dikelilingi oleh 4 gunung kokoh dan perkasa, Sindoro, Sumbing, Merapi, dan Merbabu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar